Label

Minggu, 05 Februari 2012

pergeseran nilai dan industrialisasi


PERGESERAN NILAI DAN INDUSTRIALISASI

Oleh: Ahmad Mubarok

Arus globalisasi yang telah menyeret Indonesia kedalam system kapitalis global memberikan efek yang sangat signifikan terhadap pola perkembangan kebudayaan dan teradisi masyarakat. Masyarakat secara perlahan-lahan tapi pasti mengikuti segala tuntutan kapitalis dan meninggalkan segala sesuatu yang tidan relevan dengannya. Masyarakat Indonesia yang memiliki kebudayaan tolong menolong dan gotong royong perlahan-lahan meninggalkan kebudayaan itu. Tolong menolong dan gotong royong yang dahulu di lakukan untuk menambah ikatan persaudaraan di dalam masyarakat dan di lakukan dengan hati ikhlas serta tanpa pamrih, kini telah berganti dengan system upah.

System kapitalis yang menuntut ketergantungan terhadap materi menyebabkan masyarakat Indonesia menjadikan materi sebagai patokan hidup. Materi menjadi sebuah syarat yang paten terhadap segala tindakan. Masyarakat tidak lagi bersedia bekerja gotong royong tanpa adanya imbalan materi. Masyrakat tidak lagi bersedia membantu membangun rumah tetangga tapa adanya imbalan materi. Masyarakat tidak lagi bersedia membantu mengolah sawah tanpa adanya imbalan materi. Segala sesuatu yang membutuhkan tenaga dan mengorbankan waktu dinilai dengan banyaknya materi yang di dapat.

Pergeseran pola kehidupan ini, banyak di pengaruhi oleh factor kebutuhan hidup. Dalam dunia kapitalis, manusia di paksa untuk memiliki kebutuhan hidup yang lebih kompleks dari keadaan sebelumnya. Kebutuhan hidup yang semakin kompleks ini, di motori oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan perkembangan dunia industry.

Industry yang menciptakan produk-produk guna di manfaatkan untuk kepentingan manusia. Bermunculannya inovasi industri menyebabkan di butuhkannya para konsumen yang siap menampung produksi industry itu. Suatu industry akan terus berjalan dan berkembang pesat jika kebutuhan dari konsumen meningkat. Sedangkan jika kebutuhan konsumen terhadap suatu industry rendah, maka industry tersebut akan mengalami stagnasi perputaran atau bahkan penurunan produk penjualan.

Untuk menjalankan industry, produsen harus tetap menjaga ikatan masyarakat terhadap produknya. Menjaga ikatan ini tidak lah mudah bagi para produsen industry, karena ketertarikan masyarakat terhadap suatu produk sangat di pengaruhi selera zaman. Oleh sebab itu, dunia industry akan terus mengalami perubahan dari zaman ke zaman mengiringi perkembangan suatu masyarakat.

Selain itu, untuk menjaga hubungan dan ikatan antara konsumen dan produk industry, di butuhkan suatu hal yang bisda dekat dengan konsumen. Biasanya bentuk yang di gunakan oleh para produsen adalah iklan. Iklan dapat dalam bentuk tayangan televise, siaran radio, berita dalam surat kabar, maupun iklan dalam internet.

Dengan iklan masyarakat akan terus melihat dan mengenal suatu produk industry. Iklan juga biasanya berbentuk penawaran suatu produk yang di sertai dengan mengunggul-unggulkan kelebihan dan menutupi kekuarangan suatu produk. Kegiatan iklan seperti ini menjadikan produk-produk industry menjadi semakin di kenal dan dapat di ketahui manfaatnya oleh masyarakat. Lewat iklan pula sesungguhnya masyarakat di kekang dalam lingkaran rasa ketergantungan terhadap suatu produk.

Penulis adalah

Aktivis Kajian Masyarakat KODAMA Yogyakarta

Senin, 23 Januari 2012

kebersihan

A. PENDAHULUAN

Kebersihan dan kesucian adalah merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kehidupan dan dalam melaksanakan ibadah antara hubungan manusia dengan Alloh. Kebersihan dan kesucian menjadi syarat syahnya sebagian ibadah seperti sholat dan ibadah-ibadah lainya.

Bersih dan suci didalam Islam di maksudkan bersih lahir dan batin, demikian juga sehat yang dikehendaki Islam adalah sehat lahir dan bain. Karena dengan bersih dan suci yang berada dalam badan dan jiwa maka kita dapat berfikir dengan jernih sehingga dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk sehingga dapat menghantarkan selamat dunia dan akhirat.

Maka dari itu untuk mengetahui lebih rinci dan jelasnya dari makalah yang akan kita bahs tenteng kebersihan mari kita bahas bersama-sama dalam pembahasan selanjutnya

B. RUMUSAN MASALAH

I. Pengertian bersih atau suci

II. Kesucian adalah separuh dari iman

III. Kebersihan adalah fitrah

C. PEMBAHASAN

I. Pengertian bersih atau suci

Bicara tentang bersih atau suci bagi kita selaku umat Islam khususnya yang menjalankan syariatnya seolah menjadi hal yang biasa dan tidak asing lagi.

Pengertian antara bersih dan suci adalah berbeda, bersih bukan berarti suci begitu pula suci bukan verarti bersuh.

Kesucian dalam Islam adalah sangat penting yaitu suci dari najis, suci dari hadas kecil dan suci dari hadas besar. Dan najis yang mengharuskan kita bersuci digolongkan menjadi tiga diantaranya adalah :

a. Najis Mukhafafah atau najis ringan yaitu Air kencing anak kecil atau bayi yang hanya minum air susu ibu maka cara menghilangkanyacukup disiram pakai air.

b. Najis Mutawasitoh atau najis tingkat sedang yaitu terkena air kencing anak umur dua tahun ke atas atau kotoran ayam, cara membersihkanya yaitu di cuci dengan air sampai hilang warna, bau dan rasanya.

c. Najis Mugholadoh atau najis yang berat contoh seperti terkena air liur anjing cara membersihkanya yaitu di cuci sampai tujuh kali dan salah satunya menggunakan tanah atau debu.

Berbicara mengenai kebersihan sebenarnya tidak lepas pula dengan kesucia tapi sekali lagi bersih belum tentu suci atau dapat mensucikan seperti halnya dalam membedakan antara air yang bersih dan suci.

Kita sebenarnya tidak lepas dari hal bersih dan suci dalam melaksanakan ibadah kepada Alloh karena syarat syahnya kita menjalankan ibadah seperti sholat aadalah harus bersih dan suci.

Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh muslim dan Ahmad menjelaskan :

Artinya

Dari Abi Malik al- Asy’ary ra berkata : Rosululloh bersabda kesucian itu separuh iman, membaca Al-Hamdulillah, memenuhi timbangan, membaca Subhanalloh dan al-Hamdulillah memenuhi tempat antara langit bumi, sholat itu cahaya, sedekah bukit (keimanan), sabar itu bersinar, Al-qur’an sebagai hujah (bermanfaat) untuk kamu, setiap manusia pagp-pagi berusaha untuk dirinya ada kalanya membebaskan dirinya (dari adzab) atau merusak dirinya (dengan melakukan maksiat). (HR. Muslim dan Ahmad)

Pelajaran yang dapat dipetik dari hadist diatas antara lain : Islam mengajarkan kebersihan dan kesucian dalam segala al, pada badan, pakaian, makanan. Minuman, tempat tinggal, lingkungan-lingkungan sekitar dan sebagainya.

Adapun suci berarti sesuatu yang tidak najis atau tidak terkena najis yang membuat keabsahan suatu ibadah. Sedang bersih berarti tidak kotor atau tidakterkena kotor.

Adapun najis adalah sesuatu yang menjijikan dan menghalangi keabsalian sholat dan kantor adalah sesuatu yang menjijikan tetapi tidak menghalangi keabsahan dalam menjalankan ibadah sholat

II. Kesucian itu separoh dari iman

Dari sangat pentingnya kesucian dalam islam sehingga posisinya separoh iman dan menjadi syarat syahnya suatu ibadah seperti sholat, menurut etmologi bersih baik hissiyah maupun maknawiyah sedangkan menurut termonologi syarat kesucian adalah melakukan sesuatu yang menimbulkan kebolehan atau pahala semata. Begitu besar bersuci sehingga nabi sabdakan porsi bersuci dalam islam separoh kemauan, Para ulama berbeda cara mengartikan kesucian dan iman yaitu :

Ø Iman diartikan hakekat iman, iman menurut syarat yaitu hatinya membenarkan segala apa yang datang dari nabi arti kesucian itu separoh iman adalah sabda nabi Haji adalah arafah artinya wuquf di arafah adalah salah satu rukun yang amat penting dalam ibadah haji. Demikian juga kesucian dan kebersihan adalah bagian yang amat penting dalam iman sehingga posisi pahalanya separoh dari iman.

Ø Iman diartikan sholat sebagaimana dalam surat Al-Baqoroh 143

Artinya

Dan Alloh tidak akan menyia-nyiakan imanmu (sholat) separoh iman di artikan separh sholat sehingga tidak syah sholat tanpa bersuci terlbih dahulu. Maka porsinya separoh iman.

Dan dengan melaksanakan sholat banyak ingat pada alloh dan bersyukur maka manusia akan dapat berfikir dengan jernih dan akal sehat sehingga dapat menjaga hati dan sholatnya akan dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar

III. Kebersihan adalah fitrah

Rosululloh bersabda dalam sebuah hadist yang diriwayatnya oleh Abi Hurairoh :

Artinya :

Dari Abi hurairoh aku mendengar rosululloh SAW beresabda : fitrah itu ada lima perkara yaitu : khitan, mencukur rambut sekitar kemaluan, mencukur kumis, memotong kuku dan mencabut rambut ketiak (HR. Muttafaq Alayh)

Pada hadist di atas Rosulloh mengajarkan kebersihan pada manusia yang sesuai dengan karakter manusia dan menjadi sunah para nabi yaitu yang disebut dengan fitrah yang diciptakan Allah secara fisik telah di bekalkan manusia sejak lahir dan fitrah yang telah disebutkan dalam hadist dan tidak boleh di rubah oleh manusia diantaranya :

a. Khitan

Khitan adalah wajib bagi laki-laki dan sunah atau sebagai penghormatan bagi perempuan dan khitan hubungannya dengan kesucian karena dengan khilan dapat menghilangkan sisa air kencing yang tertinggal pada kemaluan seorang laki-laki

b. Mencukur rambut sekitar kemaluan

Termasuk disunahkan mencabut atau mencukur rambut pada sekitar kemaluan

c. Mencukur kumis

Dengan di cukur sehingga bersih dan rapi

d. Memotrong kuku

Kuku disunahkan di potong sehingga tidak melebihi daging pada jari-jari

e. Mencabut bulu ketiak

Memotong bulu ketiak adalah fitrah atau disunahkan oleh Nabi

PENUTUP

Berdasarkan uraian makalah yang saya tulis di atas kita dapat mengetahui bahwa arti dari kebersihan dan kesucian adalah berbeda bersih bukan berarti suci adapun suci bukan berarti bersih dan semua itu sangatlah penting bagi kita dalam menjalankan ibadah dan dengan suci dan bersih menjadi syarat syahnya ibadah kita kepada Allah contohnya sholat. Untuk itu marilah kita tingkatkan semangat untuk menggali ilmu pengetahuan dari buku atau pengelaman yang masih diperlukan untuk saling melengkapi.

Apa bila ada kata atau kalimat yang tidak benar dapat dipahami, kami mohon kritik dan saran dari bapak dan ibu dosen pengampu mata kuliah Al-Hadist ini dan tidak ketinggalan para mahasiswa dan mahasiswi PGMI program duel mode sistem semester II ini.


DAFTAR PUSTAKA

· Muhammad Abdul Aziz Zl-Khuly, al-Adab al-Nabawy

Beruot : dari al fikr, TT

· Umar sulaiman abdulloh Al-Asyqor, shahih qashashin nabawi, atau ensklopedia kisah kasih sepanjang masa, terj izzudin. L K (Jakarta : Pustaka Yassir, 2008)

Kamis, 19 Januari 2012

semaan kodama

SEMA’AN AL-QUR’AN KODAMA

Oleh: Ahmad Mubarok

Pada hari jum’at, tanggal 20 Januari 2012 diadakan sema’an al-Qur’an bil-ghoib di masjid jami’ Kodama Yogyakarta. Sema’an ini diadakan oleh anggota kodama putri yang memiliki inisiatif untuk mencoba berproses lebih intensif di lembaga dakwah kodama. Kebanyakan anggota kodama putrid berasal dari pondok pesanteren al-Munawir dan pondok pesanteren ali Maksum yang kebetulan memang berjarak tidak terlalu jauh. Dan memang, sebagian besarr kekuatan SDM kodama berasal dari kedua pondok pesanteren itu.

Semaa’an al-Qur’an dimulai pada pukul 06.00 WIB sampai selsai. Kegiatan ini merupakan bentuk kecintaan yang nyata dari para anggota kodama wati dalam melakukan syi’ar agama islam, di desa krapyak khususnya. Desa krapyak memang memiliki identitas agama yang cukup terkenal, terutama karena adanya pondok pesanteren al-Munawir dan ali Maksum yang terkenal di lingkup nasional. Namun identitas agama ini tidak selaraas dengan basis masyarakat local (masyarakat kerapyak), dimana masih sangat banyak masyarakat local yang masih membutuhkan bimbingan keagamaan dari berbagai pihak. Dan untuk ritual sema’an al-Qur’an saja, di desa ini masih tergolong ritual yang baru.

Di pondok pesanteren al-Munawir dan ali Maksum memang banyak santri yang mendalami hafalan al-Qur’an dengan intens, sehingga untuk ritual sema’an al-Qur’an sudah sangat biasa dilakukan di lingkup pondok pesanteren, namun tidak halnya dengan masyarakat sekitar. Masyarkat sekitar masih memandang sema’an al-Qur’an sebagai ritual yang wah, karena bagi mereka menghafal al-Qur’an sebanyak 30 jus merupakan hal yang luar biasa. Jangankan untuk menghafal 30 jus ayat-ayat dalam al-Qur’an, untuk membacanya saja secara baik dan benar sudah merupakan perihal yang luar biasa dalam kacamata mereka.

Melihat realita ini, kegiatan seaman al-Qur’an yang di adakan sahabati sahabati kodama putri merupakan langkah dakwah yang cukup setrategis untuk menarik perhatian masyarakat sekitar. Semoga acara ini dapat memberika manfaat yang besar bagi setiap orang yang mendengarkan, dan semoga kegiatan ini dapat berjalan dengan konsisten selama beberapa waktu kedepan.

sekaten

SEKATEN”

KEBUDAYAAN LOKAL YANG MENGALAMI ISLAMISASI

Oleh: Ahmad Mubarok

Pengajian rutin setiap malam jum’at di desa Prancak Weden, Sewon, Bantul, Yogyakarta mulai di buka lagi setelah beberapa bulan mengalami kevakuman. Kevakuman ini disebabkan karena beberapa hal, terutama berkaitan dengan waktu. Pengajian ini biasanya diisi oleh seorang mahasiswa UIN Sunan Kalijaga, namun karena beberapa aktivitasnya yang sangat padat, sehingga tidak memungkinkan untuk tetap mengisi pengajian secara rutin.

Pengajian ini diawali pada tanggal 19 Januari 2012 pukul 20.00 WIB yang dihadiri oleh sekitar 15 remaja warga sekitar. Acara pengajian hanya berlangsung sekita sat jam saja, hal ini dikarenakan adanya beberapa halangan yang tidak bisa di tinggalka. Namun, pada hari-hari biasa, pengajian ini dilakukan selama satu jam setengah, yakni di mulai pada jam 20.00 WIB sampai jam 21.00 WIB.

Dalam pertemuan kali ini sedikit di singgung permasalahan “sekaten” yang memang sedang hangat-hangatnya bagi warga Yogyakarta. Sekaten merupakan salah satu tradisi kraton Yogyakarta yang dilakukan setiap tanggal 12 Robiul awal, yang bertepatan dengan kelahiran nabi Muhammad saw, atau mauled nabi Muhammad saw, dan ada juga yang member nama natal nabi Muhammad saw. Acara ini memang di khususkan untuk merayakan hari lahir nabi Muhammad saw.

Teradisi sekaten pertama kali dikenalkan oleh sunan kalijaga. Beliau adalah satu –satu nya wali yang berdarah asli orang jawa, hal ini memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap gaya berdakwah yang ia lakukan. Sunan kalijaga memiliki beberapa perbedaan yang ukup mencolok dari sunan-sunan yang lain, terutama gaya berdakwah sunan kalijaga yang mencoba memasukan nilai-nilai islam kedalam teradis masyarakat pribumi. Seddangkan sunan-sunan yang lain, yang memiliki nasab keturunan timur tengah cenderung memasukan ajaran islam secara utuh sesuai dengan apa yang diajarkan nabi.

Sekaten berasal dari kalimat arab “shahadat tain” yang artinya dua kalimat syahadat, maksudnya, penyaksian kepada tuhan Alloh, dan penyaksian kepada nabi Muhammad saw. Sekaten memiliki harapan yang sangat besar terhadap pembumian agama islam, yaitu agar hokum Alloh benar-benar dapat membumi dengan rakyat jawa.

Upacara sekaten dirayakan dengan membuat gunungan yang berbahan hasil bumi masyarakat sekitar, seperti padi, jagung, cabai, wortel, kol, petei, buah-buahan, dll. Upacara gunaungan ini sudah biasa diadakan sebelum islam masuk ke Indonesia, tetapi diadakan dalam rangka membuat sesaji, atau membuat penghormatan kepada roh nenek moyang. Kepercayaan animism dinamisme yang sangat kental pada zaman dahulu, menyebabkan sunan kalijaga memiliki inisiatif untuk melestarikan kebudayaan itu, tetapi dengan diganti nilai-nilai yang ada di dalamnya. Upacara gunungan yang dahulu ditujukan untuk sesaji kepada roh nenk moyang, di alihkan menjadi di tujukan untuk rasa syukur kepada tuhan Alloh, karena telah memberikan nur cahaya kemuka bumi ini, melalui seorang nabi, yakni Muhammad Bin Abdullah yang di turunkan di daerah timur tengah.

Kelahiran nabi, merupakan suatu berkah yang sangat besar bagi kebangkitan peradaban umat manusia. Terbukti dengan penelitian yang dilakukan oleh seorang orientalis bernama Michael H. Heart menyebutkan bahwa nabi Muhammad menempati urutan nomor satu sebagai orang yang paling berpengaruh dalam peradaban manusia sekarang ini. Dalam kehidupan muslim, kontribusi nabi Muhammad sangat besar, bahkan orang muslim menjadikan nabi Muhammad sebagai figure manusia yang paling sempurna, hal ini di pertegas dengan adanya doktrin yang sangat vital yang menyebutkan bahwa sesungguhnya didalam diri Muhammad terdapat uswah yang baik.

Penulis adalah mahasiswa

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

warisan budaya indonesia

MEMPERJUANGKAN WARISAN BUDAYA

Oleh : Ahmad Mubarok

semangat bangsa Indonesia untung mengembangkan segala potensi sumber daya warisan budaya patutu di acungi jempol. Indonesia telah mengusulkan delapan obyek sebagai warisan budaya dunia kepada organisasi pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan PBB (UNESCO).

semua budaya yang di ususlkan adalah peninggalan pubakala yang di miliki oleh bangsa Indonesia. Peninggalan-peningglana itu antara lain komplek candi triwulan di mojokerto Jawa Timur, komplek Candi Muaro Jambi, situs Batu Jawa di Karawang Jawa Barat, Candi Muara Tikus di Riau, kawasan pegunungan Maros-pangkeb di Sulawesi Selatan, bangunan-bangunan tradisional di Nias Selatan, Tana Toraja di Sulawesi Selatan, dan Lnskap budaya Bali.

Sebenarnya Indonesia masih memiliki warisan kebudayaan lain yang tak kalah menariknya. Hanya saja memang nilai urgensinya untuk diajukan ke UNESCO berbeda-beda. Pemerintah memilih kedelapan warisan budaya ini agar seluruh dunia mengetahui berbagai macam warisan kebudayaan yang ada di Indonesia, selama ini para turis hanya mengetahui beberapa warisaan kebudayaan saja seperti candi burubudur, candi prambanan, pulau komodo, dan beberapa kebudayaan bali.

Selain untuk memperkenalkan kekayaan kebudayaan kepada pihak asing, pemerintah juga memiliki tujuan lain, yaitu agar masyarakat menghargai kebudayaannya sendiri dan mau melestarikannya. Akhir-akhir ini rakyat Indonesia mulai banyak yang enggan untuk mempelajari dan melestarikan kebudayaan local. Terutama masyarkat yang hidupnya di daerah perkotaan. Mereka sudah banyak teracuni oleh limbah-limbah globalisasi.

Dalam usaha mempertahankan kebudayaan asli Indonesia, selain mempromosikan kepada dunia, hendaknya pemerintah juga melakukan pelestarian dan perawatan yang memadai. Selama ini banyak peninggalan kebudayaan yang berceceran di sana sini. Seperti penggalan seni hikayat aceh yang hamper punah, peninggalan arsip-arsip zaman dulu, peninggalan-peninggalan bangunan museum dan lain sebagainya.

Peninggalan-peniggalan yang tercecer ini hampir punah bukan hanya karena tak ada yang meminati dari masyarakat, tetapi juga terkendala oleh biaya perawatan. Jika memang pemerintah memperhatikan peninggalan-peninggalan kebudayaan Indonesia, hendaknya pemerintah dapat lebih serius merawat, melindungi, dan melestarikannya.

Pepatah bilang “ experience is the best teacher” yang artinya pengalaman adalah guru yang terbaik. Pengalaman dalam konteks kenegaraan yaitu segala pengalaman yang telah di lalui oleh bangsa Indonesia mulai dari awal adanya manusia sampai dengan sekarang. Sementara untuk mempelajari masa-masa lampau yang tak mungkin kita temui dalam kehidupan, maka satu-satunya jalan adalah dengan mempelajari arsip dan peningglana yang tersedia.

Untuk mempertahankan kebudayaan bangsa ini, selain dengan memperkenalkan kepada khalayak, pemerintah juga harusnya dapat mendorong masyarakat untuk melestarikan kebudayaan, salah satunya memberikan dana bantuan untuk kepentingan perawatan peninggalan kebudayaan.

teologi liberalisasi islam

ISLAM DAN SEKULERISME DALAM BUKU

LEBERALISASI TEOLOGI ISLAM KARYA ASGHOR ALI ENGENER

Oleh : Ahmad Mubarok

“Liberalisasi teologi islam” merupakan karya Asghor Ali Angener yang sangat revolusioner. Asghor Ali yang lahir di negara india dengan mayoritas penduduknya beragama hindu-budha ortodoks, yang sangat mensakralkan ajaran agama tanpa melihat nilai yang terkandung di dalamnya. Sehingga dengan kesakralan teologi agama, menyebabkan golongan atas dapat bertindak semena-mena kepada golongan bawah dengan alasan dalil agama.

Pemikiran Asghor Ali tergambarkan lewat karyanya yang berusaha membongkar pemahaman-pemahaman dan penafsiran yang jauh melenceng dari essensi nilai. Menurut Asghor Ali, islam adalah agama yang diturunkan untuk membebaskan umat manusia dari kesesatan dan kebodohan pemahaman kehidupan. Pada waktu pra-islam, masyarakat arab sangat menghormati tradisi, bahkan memuja tradisi dan menjadikan tradisi itu sebagai paradigma dan landasan hidup. Sehingga kebebasan dalam hidup selalu dikekang oleh tradisi yang tidak rasional. Sebagai contoh, tradisi membunuh bayi perempuan, bayi perempuan dianggap sebagai tanda kesialan dan mencoreng kehormatan sehingga harus dibunuh.

Dan sesungguhnya masih banyak hal lain yang mengindikasikan posisi agama islam sebagai awal mula terjadinya revolusi peradaban manusia. Tetapi dalam perkembangan islam sesuadah nabi wafat, banyak kepentingan yang mewarnai penyebaran islam sehingga mengakibatkan islam yang pada mulanya berperan sebagai pembebas peradaban dialih fungsikan menjadi senjata politik yang sangat efektif untuk mengendalikan rakyat, sekaligus menjinakan gerakan-gerakan revolusi anti kebodohan.

Hingga sampai sekarang ini, penafsiran-penafsiran ayat al-Qur’an dan hadits sedikit banyak masih di warnai oleh kepentingan-kepentingan atasan, dan lagi-lagi yang menjadi korban dari kepentingan ini adalah orang-orang kecil dan orang-orang lemah. Orang-orang lemah digiring untuk selalu mentaati ritual-ritual keagamaan dan nilai-nilai agama yang mereka buat sendiri, dengan sedikit memberikan dalil agar seolah apa yang mereka lakukan adalah merupakan ibadah.

Dalam bab I, dijelaskan tentang makna islam dan juga dijelaskna pula masalah posisi konsep negara islam islam dan sekuler. Konsep negara islam (kekhalifahan) yang selalu digunakan oleh sebagian besar negara-negara timur tengah dianggap sebagai konsep negara yang di ridloi Tuhan. Negara islam dianggap sebagai ajaran yang harus dipraktikan oleh siapapun yang mengaku beragama islam. Selain itu, untuk mengokohkan konsep kehalifahan, digunakan berbagai ayat dan berbagai hadits sebagai landasan berdirinya negara islam.

Sedangkan untuk melawan serangan dan pemikiran barat, konsep kekhalifahan digunakan sebagai lawan dari konsep sekuler. Negara sekuler dianggap sebagai negaranya orang kafir dan haram untuk digunakan oleh orang islam. Disini Asghor Ali mencoba menguraikan essensi konsep suatu negara. Asghor Ali mencoba membedakan antara masalah agama yang bersifat teologi dengan masalah agama yang bersifat sejarah.

Dalam penyebaran agama islam, pada mulanya agama islam tidak menyoroti secara khusus tentang sistem masyarakat yang ideal. Islam lebih banyak mengajarkan nilai-nilai universal yang pada waktu itu sudah banyak ditinggalkan oleh sebagian masyarakat arab. Konstruksi negara bukan menjadi tujuan utama diturunkannya agama islam di planet ini, tetapi yang menjadi tujuan utama adalah penenaman nilai-nilai luhur yang mengarah kepada kebenaran ketuhanan. Kondisi sosial yang jauh dari niali-nilai humanis menjadi sasaran utama diturunkannya agama.

Sedangkan dalam fase-fase sesudah nabi wafat, umat islam khususnya dinegeri timur tengah mengalami kebingungan terhadap posisi nabi. Pada waktu masa nabi, segala urusan dan masalah baik yang bersifat sosial, maupun permasalahan bangsa diserahkan sepenuhnya kepada nabi. Para sahabat tinggal menanyakan permasalah dan nabi-lah yang memberi keputusan. Namun sepeninggal nabi, tak ada orang yang memiliki kapasitas dan karisma seperti yang di miliki nabi. Sehingga dalam mengurusi suatu negara yang cukup besar, bahkan lama-kelamaan daerah kerajaan islam semakin besar dan besar, mengakibatkan negara membutuhkan lembaga-lembaga yang diperlukan untuk mengurusi segala sesuatu yang dibutuhkan.

Pemahaman selanjutnya, yang berkembang di masyarakat luas -tentu saja melalui campur tangan negara- adalah menjadi baku-nya sistem negara islam, sama persis seperti sisten pemerintahan kerajaan islam. Sehingga sampai sekarang sebagian besar negara-negara timur tengah masih menggunakan sistem kekhalifahan yang harus ditegakkan dengan dalih demi kepentingan agama.

Sampai disini, Asghor Ali perpendapat konstruksi negara islam yang sebagian orang muslim menganggap sebagai suatu kewajiban paten, bukanlan inti dari essensi islam. Islam sendiri pada mulanya sangat menghormati dan mempersilahkan siapa saja untuk menjalankan apa yang mereka (orang kafir) inginkan, selama tindakan mereka tidak mengganggu kehidupan kepentingan orang islam. Bahkan tindakan pluralis –yang menjadi ciri kehidupan demokrasi- pernah dipraktikan oleh nabi ketika nabi mengadakan suatu perjanjian dengan orang-orang non-muslim disekitar madinah yang dinamakan dengan piagam madinah.

Ahmad Mubarok

Penulis adalah aktivi KODAMA yogyakarta

Dan peneliti LeKas (lembaga kajian masyarakat)

konsep pendidikan dalam kacamat al-Ghozali

KONSEP PENDIDIKAN MENURUT IMAM GHOZALI

Oleh : Ahmad Mubarok

Imam Ghozali adalah seorang ulama besar islam yang telah banyak memberi kontribusi terhadap perkembangan agama islam. Nama asli beliau adalah Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Ahmad Ath Thusi, Abu Hamid Al Ghazali (Lihat Adz Dzahabi, Siyar A’lam Nubala’ 19/323 dan As Subki, Thabaqat Asy Syafi’iyah 6/191). Dan beliau Dilahirkan pada tahun 450 H disebuah kota bernama Thusi.

Perjalanan hidup yang berliku, membuat Ghozali memiliki wawasan yang sangat luas khususnya dibidang filsafat dan tasawuf. Beliau mencoba menggabungkan antara ilmu filsafat ddan ilmu tasawuf, dimana kedua ilmu ini memiliki karakteristik yang berbeda. Pemikiran-pemikran beliau secara umum dapat kita lihat dalam karya-karyanya seperti ihya ulumuddin, At Ta’liqat, At Tahafut, dll.

Pendidikan menurut Ghozali

Dalam pendidikan, Ghozali berpendapat bahwa pendidikan harus mencakup beberapa aspek, hal ini mengingat manusia dilahirkan tidak hanya dituntut oleh satu kebutuhan, tetapi dituntut berbagaimacam kebutuhan. Untuk membekali manusia dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan itu, maka diperlukan suatu pendidikan yang baik.

Yang pertama, adalah pendidikan ketuhanan dan keimanan. Hal ini sangat penting karena posisi manusia sebagai makhluk yang secara psikis ingin selalu bergantung kepada Kholiknya. Iman sendiri, menurut Ghozali adalah membenarkan dalam hati, mengucapkan dengan lisan,dan mengamalkannya dengan perbuatan. Ketiga unsur iman ini saling berkaitan dalam membentuk iman yang sempurna.

Kemudian, beliau menganjurkan agar pendidikan keimanan mengenai aqidah harus diberikan kepada anak sejak dia masih dini supaya dia menghafal, memahami, beriktiqat, mempercayai, kemudian membenarkan sehingga keimanan pada anak akan hadir secara sedikit-demi sedikit hingga sempurna, kokoh dan menjadi fundamen dalam berbagai aspek kehidupannya dan bisa mempengaruhi segala perilakunya mulai pola pikir, pola sikap, polabertindak, dan pandangan hidupnya.

Yang kedua, adalah pendidikan akhlak. Akhlak ibarat (sifat atau keadaan ) dari perilaku yang konstan (tetap) dan meresap dalam jiwa dari padanya tumbuh perbuatan- perbuatan dengan wajar dan mudah tanpa memerlukan pikiran dan pertimbangan. Dari pengertian ini, maka pembentukan akhlak memiliki dua syarat, yaitu : Perbuatan itu harus konstan, yaitu harus dilakukan berulang kali atau kontinyu dalam bentuk yang sama sehingga dapat menjadi kebiasaan, dan Perbuatan konstan itu harus tumbuh dengan mudah sebagai wujud reflektif dari jiwanya.

Pendidikan akhlak ini, bertumpu pada dasar yang menyebutkan bahwa nabi Muhammad saw diutus kedunia ini untuk menyempurnakan akhlak. Kemudian dalam konteks pendidikan di Indonesia, pendidikan akhlak diperdalam sehingga menciptakan pendidikan karakter. Pada dasarnya, karakter manusia adalah anak cabang dari ruang lingkup akhlak.

Yang ketiga, pendidikan aqliyah atau pendidikan yang lebih menekankan penggunaan akal. Al-ghazali menjelaskan Akal adalah sebagai sumber ilmu pengetahuan, tempat terbit dan sendi-sendinya. Pendidikan akal berguna bagi kemajuan dan kemakmuran umat manusia, selain itu, karena akal pula manusia diberi kepercayaan oleh Alloh untuk menjadi khalifah di muka bumi ini.

Manusia diberi karunia akal untuk menjalankan misi yang sangat berat, yaitu mengatur segala sesuatu yang ada di bumi ini, agar dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran semua makhluk. Disamping itu, pemanfaatan alam juga harus didasari dengan pengetahuan yang memadai agar tidak terjadi kerusakan. Oleh karena itu, pendidikan akal merupakan suatu keharusan bagi manusia sekaligus sebagai bentuk pertanggung jawaban dan rasa syukur atas karunia akal ini.

Dan yang keempat, pendidikan sosial. Ghozali memberiakan petunjuk kepada orang tua dan para guru agar anak, dalam pergaulan memiliki sikap dan sifat yang mulia dan etika pergulan yang baik, sehingga ia dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya.

Selain itu, manusia dilahirkan sebagai makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Manusia tidak akan mampu untuk hidup tanpa campur tangan orang lain. Kebutuhan-kebutuhan sosial, mendorong manusia untuk menciptakan etika yang berfungsi sebagai pelindung hak-hak individu dan hak-hak sosial. Untuk memahami itu, manusia membutuhkan peran pendidikan sosial.

Sesungguhnya, konsep pendidikan yang ditawarkan imam Ghozali telah menjawab permasalahan-permasalahan kehidupan. Namun dalam mengaplikasikan keempat konsep itu, membutuhkan pemahaman yang mendalam akan essensi keempat konsep ini. Selain itu, konsep pendidikan Ghozali ini baru sebatas ruh atau jiwa pendidikan, yang masih membutuhkan kontekstualisasi kedalam proses pendidikan.

Ahmad Mubarok

Penulis adalah aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

Fakultas Tarbiyan dan Keguruan

UIN Sunan Kalijaga